Kegiatan Pengabdian Masyarakat (IbM) Jamur

Ringkasan Kegiatan Pengabdian Masyarakat (IbM) “Pengembangan Agrobisnis Jamur di Kota Surakarta”

Oleh:

Setyowati dan Fanny Widadie  (Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS)

Ringkasan

Jamur merupakan makanan yang bergizi tinggi. Kandungan lemaknya yang rendah menyebabkan jamur layak dikonsumsi, apalagi bagi yang berdiet. Jamur tiram yang teksturnya mirip dengan daging ayam merupakan makanan favorit bagi vegetarian. Kandungan nutrisi pada jamur juga terbilang lengkap. Selain kaya vitamin dan serat, jamur juga memiliki kandungan mineral seperti kalium, kalsium, natrium, fosfor, besi dan magnesium. Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg niacin, dan 314.0 mg kalsium. Serat jamur juga sangat baik untuk pencernaan.  Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet.

Kelompok Tani Jamur Alumni 149 memiliki 15 orang anggota dengan diketuai oleh Ibu Muryati dan bendahara Ibu Surani.  Mekanisme pengelolaan jamur dari kelompok tani jamur Alumni 149 adalah masing-masing anggota mendapatkan jadwal piket untuk mengurus budidaya jamur yang ada di satu rumah jamur (kumbung) setiap harinya.  Bisnis budidaya ini juga disebut usaha bersama.  Jika masa panen tiba, keuntungan dari penjualan jamur dibagi rata untuk semua anggota.  Pada tahun 2010, Ibu Surani kemudian mendirikan usaha budidaya jamur sendiri dengan berbekal ilmu yang diperoleh dari Kelompok Tani Jamur Alumni 149.

Budidaya jamur dari milik Kelompok tani Jamur Alumni 149 sudah berdiri sejak tahun 2009 dan Usaha Tani Mandiri Ibu Surani berdiri satu tahun setelahnya (Tahun 2010).  Dengan kumbung berukuran sekitar 100 m2, kedua usaha ini dapat terus berjalan.  Kapasitas rumah jamur (kumbung) tersebut dapat memuat 6000 baglog, tetapi saat ini kumbung tersebut baru diisi oleh sekitar 1000-1200 baglog.  Dari baglog yang ada, setiap hari usaha jamur Kelompok tani Jamur Alumni 149 dan Usaha Tani Mandiri Ibu Surani dapat menghasilkan jamur sekitar 12-15 kg dengan masa panen lebih kurang 4 bulan.  Dengan harga jual sekitar Rp 10.000,- sampai Rp 15.000,- per kilogram, usaha ini memiliki prospek yang cerah untuk terus dikembangkan.

Disamping minimnya modal dan peralatan, pengetahuan khususnya mengenai manajemen keuangan dan pembukuan dalam budidaya jamur masih kurang baik, hal tersebut ditunjukkan dengan belum dilakukannya pembukuan kegiatan maupun keuangan dan pengelolaan keuangan secara baik. Kelompok tani Jamur Alumni 149 dan Usaha Tani Mandiri Ibu Surani masih belum mempunyai catatan pembukuan keuangan usaha, pembukuan kegiatan, pembukuan pemesanan produk (waktu pemesanan, harga, dan lain-lain). Selain itu keuangan usaha juga belum dikelola dengan baik, keuangan usaha dengan keuangan keluarga masih bercampur. Berdasarkan uraian tersebut, menarik kiranya untuk melakukan pendampingan usaha bagi UKM jamur milik Kelompok tani Jamur Alumni 149 dan Usaha Tani Mandiri Ibu Surani untuk dapat membantu meningkatkan omzet para petani jamur.  Selain itu, diharapkan dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar untuk terlibat dalam proses budidaya jamur.

Target Luaran:

Jenis luaran yang ditargetkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

  1. Kumbung yang sesuai dengan syarat tumbuh jamur, khususnya suhu, kelembaban cahaya dan sirkulasi udara.
  2. Penggunaan teknologi pada pembuatan baglog (mesin pengepress baglog dan autoclave skala besar) sehingga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi baglog dari 100 buah/7jam/orang menjadi 4 kali lipat lebih banyak sehingga permintaan pasar terhadap jamur segar dapat dipenuhi.
  3. Terjadi peningkatan jumlah panen jamur segar sebesar 50-75 persen.
  4. Menurunnya jumlah baglog yang terkontaminasi menjadi < 5%.
  5. Peningkatan pengetahuan mitra dalam usaha budidaya jamur yang ditandai dengan meningkatnya kemampuan mitra dalam pemeliharaan jamur dan pengkondisian lingkungan untuk pertumbuhan jamur.
  6. Peningkatan ketrampilan mitra dalam memproduksi produk olahan dari jamur dengan meningkatnya ketrampilan menggunakan alat teknologi untuk memproduksi aneka olahan dari jamur.
  7. Dimanfaatkannya jamur yang sudah tidak layak jual segar tetapi layak makan menjadi aneka produk olahan jamur.

Laporan Kemajuan:

Download Laporan Kemajuan dan Dokumentasi